Batam, 10 Juli 2023 – Pada hari Senin, tanggal 10 Juli 2023, Universitas Internasional Batam (UIB) menggelar seminar penerjemahan yang bertajuk “Peluang dan Tantangannya di Era Digital”. Acara ini diselenggarakan secara offline di Ruangan Video Conference UIB dan dihadiri oleh para peserta dari berbagai kalangan. Seminar ini diisi oleh pemateri terkemuka, yaitu Ketua Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI), Indra Listiyo S.Pd, M.Hum, dan Anna Wiksmadhara.
Seminar penerjemahan ini bertujuan untuk membahas pentingnya profesi penerjemah atau juru bahasa di era digital meskipun perkembangan teknologi seperti e-book semakin populer. Selain itu, sesi seminar ini akan memberikan informasi tentang peluang karier di bidang penerjemahan bagi lulusan non-bahasa Inggris dengan cara meningkatkan kemampuan bahasa target dan mendapatkan sertifikasi atau pelatihan tambahan.
Untuk menjadi penerjemah yang baik, seseorang perlu memiliki keterampilan dan pengetahuan pendukung yang meliputi pengenalan terhadap bahan terjemahan, penggunaan program komputer, serta akses internet. Profesi penerjemah atau juru bahasa dapat dilakukan baik secara penuh maupun paruh waktu, tergantung pada jenis pekerjaan dan konteksnya. Dalam era digital, Anna Wiksmadhara menekankan bahwa para penerjemah memiliki peluang baru untuk mengembangkan karier mereka
Lulusan sastra, pendidikan bahasa Inggris, dan penerjemahan bahasa Inggris memiliki banyak pilihan karier yang tersedia, mulai dari bidang pendidikan, pariwisata, periklanan, media, hingga industri tertentu atau wirausaha mandiri. Tidak hanya itu, profesi-profesi terkait dengan penerjemah, seperti penerjemah dokumen, penerjemah buku, editor terjemahan, manajer penerjemahan, juru bahasa simultan, juru bahasa konsekutif, juru bahasa berbisik, juru bahasa isyarat, dan juru istilah sebagai terminologis, juga terbuka lebar bagi mereka yang berminat. Dengan begitu, para pembaca dapat memahami dengan jelas berbagai pilihan karier yang tersedia dalam bidang bahasa Inggris.
Dalam bidang penerjemahan, terdapat berbagai spesialisasi yang mencakup penerjemah dokumen di bidang keuangan, ekonomi, perbankan, manajemen, pariwisata, hukum, teknologi, kesehatan, dan lain-lain. Selain itu, ada juga penerjemah nondokumen yang menerjemahkan karya fiksi atau nonfiksi, seperti karya sastra, film, game, dan iklan.
Meskipun pentingnya profesi penerjemah diakui, jumlah penerjemah bahasa asing ke bahasa Indonesia di luar negeri masih terbatas. Hanya ada kurang dari 100 orang anggota HPI (Himpunan Penerjemah Indonesia) dan kurang dari 500 orang non-anggota HPI yang melakukan penerjemahan ke bahasa Indonesia di luar negeri. Sementara di dalam negeri, terdapat lebih dari 4.400 anggota HPI dan kurang dari 1.000 penerjemah non-anggota HPI.
Dalam seminar ini juga dibahas mengenai pengguna jasa penerjemahan yang berasal dari berbagai pihak, seperti perusahaan asing, kementerian/lembaga pemerintah asing, badan/lembaga dunia, biro penerjemahan asing, biro penerjemahan dalam negeri, kantor perwakilan perusahaan asing/lembaga pemerintah asing/organisasi internasional, perusahaan nasional, badan/lembaga pemerintah, dan event organizer.
Seminar ini memberikan wawasan yang berharga bagi peserta tentang peluang dan tantangan dalam profesi penerjemah di era digital. Diharapkan pemahaman ini dapat meningkatkan minat individu untuk memilih karier sebagai penerjemah atau juru bahasa, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan jasa penerjemahan yang semakin meningkat.