Program Sarjana Sistem Informasi (PS Sistem Informasi) Universitas Internasional Batam (UIB) menggelar Kegiatan FGD Profil Alumni PS Sistem Informasi untuk peminatan Desain Komunikasi Visual dan Technopreneur pada Jumat, 16 Juli 2021. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kurikulum dalam pengembangan Profil Lulusan PS Sistem Informasi dalam bidang Desain Komunikasi Visual dan Technopreneur, salah satu peminatan baru yang sedang dikembangkan oleh PS Sistem Informasi. Kegiatan ini diadakan sebagai awal dari kegiatan rekonstruksi kurikulum yang menuju Outcome Based Education. Kegiatan FGD tanggal 15 dan 16 juli ini didanai oleh Hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka yang diterima oleh UIB oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Kegiatan ini dihadiri Mr. Nicholas (Ng Hak Hong) dari School of Architecture and Design dari King Mongkut’s University of Technology Thonburi (KMUTT), Dr. Agus Setiawan dari Multimatics Jakarta, Fendy Hidayat, perwakilan dari Aptikom Kepri, Adam Ardisasmita dari Arsanesia, Tri Sulistiono dari Digital Happiness, Julio Andryanto dari Dreams Studio, Johan mewakili komunitas GameDevBatam, Arseto H Pinontoan dari BASE Incubator, Iwan Suhardjo dari Kistech dan Daniel Yusuf dari Zettamind Studios.
Diskusi yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam ini berjalan sangat baik antara para peserta dengan Keynote Speaker. Dr. Agus memberi pemaparan tentang bagaimana pentingnya penerapan 3H (Hacker, Hipster dan Hustler) dalam pengembangan start up di Indonesia. Selain itu pembicara juga menekankan bahwa dalam menerapkan Digital Transformation, tidak hanya terpusat kepada teknologinya itu sendiri tetapi penting juga untuk mengetahui bagaimana agar teknologi tersebut dapat lebih disebarluaskan dan lebih diperdengarkan ke banyak orang. Sejalan dengan itu, Mr. Nicholas menekan pada pengembangan teknologi juga harus disesuaikan dengan kebudayaan dan tradisi yang ada agar pengembangan dan penerapan dari digital teknologi dapat lebih berdayaguna serta sesuai dengan kebutuhan yang ingin diperoleh. Selain itu, Perwakilan dari Aptikom Kepri juga memberi masukan pada sistem Pendidikan agar lebih meningkatkan kemampuan start up dari lulusan sehingga tidak hanya berfokus pada perkembangan teknologi, tetapi mahasiswa juga harus memahami bagaimana agar teknologi tersebut dapat digunakan di masyarakat luas khususnya daerah Kepulauan Riau. Adam, perwakilan dari Arsanesia juga menekankan akan 3 poin yang harus dimiliki mengembangkan profil lulusan mahasiswa SI, yaitu mahasiswa harus lebih fokus pada portfolio mereka, memiliki produk buatan sendiri dan lebih mengikuti perkembangan tren yang ada di Indonesia maupun di dunia saat ini.
Masukan dari sisi technopreneur juga sangat menarik, Arseto menyebutkan bahwa startup sebagai major adalah sesuatu yang sangat breakthrough dalam panggung Pendidikan tinggi namun juga ada kekuatiran tersendiri dimana anak IT tidak hanya fokus ke IT namun disisi bisnis untuk major start up. Iwan dari Kistect menyebutkan bahwa perlunya UIB untuk membangun framework sendiri dengan expertise dari akademisi dan praktisi untuk mengembangan kegiatan start up. Fokus yang baik harus dikembangkan agar sebuah start up bisa berkembang. Seluruh pendapat dan pengalaman dari narasumber maupun seluruh peserta kegiatan FGD menjadi masukan yang sangat baik bagi pengembangan profil lulusan SI ke depannya. Pengembangan profil lulusan dapat diterapkan melalui pengembangan sistem kurikulum dan sistem pembelajaran dengan tujuan supaya nantinya lulusan Prodi SI dapat memiliki daya juang dan saing yang lebih mengikuti perkembangan teknologi serta memiliki nilai jual produk yang lebih baik khususnya pada peminatan desain komunikasi visual dan technopreneur.