Program Sarjana Teknik Sipil Universitas Internasional Batam mendapatkan bantuan dana hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) 2023. Salah satu aktivitas yang dilaksanakan adalah “Pemetaan Kompetensi Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan bersama Dudi”. Kegiatan FGD ini dilaksanakan secara hybrid dengan narasumber dan beberapa dosen dan mitra DUDI hadir secara offline di Ruang Vicon Gedung A Universitas Internasional Batam & Zoom.
Pada hari Rabu, 21 Juni 2023, Program Sarjana Teknik Sipil melangsungkan aktivitas Pemetaan Kompetensi Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan bersama Dudi dengan mengundang 3 (tiga) narasumber DUDI yaitu Bapak Romi Ramadhana, S.T.MBA dari PT.Wijaya Karya tbk, Bapak Hary Prasetya, S.T.,M.Sc. dari PUPR, dan Bapak Nul Hanif Sutama, S.T.,M.Sc. dari BWS Sumatera IV. Selain itu, Program Sarjana Teknik Sipil juga mengundang narasumber dari bidang akademisi yaitu Ridho Aidil Fitrah, S.T.,M.T dari Universitas Andalas dan Prof. Ir. Agus Suharyanto, M,Eng. Ph.D dari Universitas Brawijaya. Selain itu, mitra DUDI yang hadir dalam FGD ini adalah Perum Perumnas, PT. Mulia Batindo, PT. Ingenevo Indo Jaya, PT. Gerbang Sukses Jaya, Dinas Bina Marga dan SDA, PT. Indos Nesos Gemilang, PT. Delta Ultracon Sinergy.
Luaran yang diinginkan dalam kegiatan Pemetaan Kompetensi Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan bersama Dudi ini antara lain: kompetensi untuk mahasiswa yang relevan antara bidang studi dengan kebutuhan industri di Program Studi Teknik Sipil dan kerja sama MBKM Prodi Teknik Sipil dengan pihak industri. Dalam FGD ini, Bapak Romi Ramadhana, S.T.MBA dari PT.Wijaya Karya tbk menyampaikan ada 6 kompetensi yang harus dimiliki oleh lulusan sarjana Teknik Sipil yaitu : analitical thinking, perencanaan proses, problem solving, detail oriented, communication skill, dan data based oriented. Selanjutnya, Bapak Hary Prasetya, S.T.,M.Sc. menjelaskan bahwa ada tiga kebutuhan yang bisa di supply dari perguruan tinggi yaitu Ahli Utama, Ahli Madya, dan Ahli Muda. Bapak Nul Hanif Sutama, S.T.,M.Sc. menyampaikan permasalahan fresh graduate Teknik Sipil dalam menghadapi dunia kerja antara lain tidak memiliki keahlian khusus, tidak memiliki pengalaman dilapangan, tidak memiliki pengetahuan yang jelas tentang pekerjaan, dan sulit beradaptasi dan kurang menguasai penggunaan teknologi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kompetensi hard/technical skill yang perlu dimiliki oleh mahasiswa adalah sertifikasi kompetensi, teknologi, scope pekerjaan konstruksi, pengendalian proyek, dan regulasi. Sedangkan untuk soft skill yaitu communication, integrity, critical thinking/problem solving/analytical thiniking, dan team work. Nilai-nilai budaya kerja yang juga perlu dimiliki adalah efisien dan efektif, kemitraan, bekerja keras, bergerak cepat, dan bertindak tepat. Solusi untuk peningkatan kualitas mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja adalah dengan meningkatkan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan.
Dalam sesi bersama narasumber dari akademisi, Bapak Ridho Aidil Fitrah, S.T.,M.T menyampaikan rekomendasi untuk Program Sarjana Teknik Sipil UIB dalam rangka penguatan kompetensi mahasiswa bersama DUDI melalui MBKM antara lain: (1) Penguatan kebijakan/peraturan internal di setiap level universitas, fakultas, dan program studi, terutama di sistem informasi akademik; (2) Menjalin kerjasama dengan mitra DUDI sebagai implementasi MBKM melalui agreement yang benefit dalam dua arah (problem and solution); (3) Program studi menawarkan mata kuliah yang dapat direkognisi ke skema MBKM; (4) Program studi membuat prosedur untuk memastikan pemetaan CPMK dan capaian pembelajaran lulusan (CPL) mahasiswa dapat dipenuhi melalui skema MBKM; (5) Sinergi antara prodi dan dosen untuk mensosialisasi program ke mahasiswa agar substansi dan tujuan dapat dipahami secara menyeluruh, sehingga minat mahasiswa dapat meningkat untuk mengikuti program yang disediakan bersama DUDI.
Paparan selanjutnya disampaikan oleh Prof. Ir. Agus Suharyanto, M,Eng. Ph.D dari Universitas Brawijaya. PS Teknik Sipil harus memulai dengan menentukan profil lulusan dan upaya pencapainnya melalui potret diri (deep self evaluation) yang terdiri dari mengenali tujuan institusi (prodi), karakteristik mahasiswa, karakteristik lingkungan, dan kelebihan dan kekurangan. Selanjutnya, untuk menghasilkan profil lulusan yang telah ditetapkan dan mencapai tujuan pendidkan maka perlu disusun CPL melalui kurikulum dengan mempertimbangkan: visi dan misi, profil lulusan yang akan dicapai, mitra, masukan stakeholder, MBKM, dan industri 4.0.
Masukan lainnya juga disampaikan oleh Bapak Imam Bachroni dari PT. Indos Nesos Gemilang “Banyak tempat-tempat KP atau magang di Kota Batam seperti Pemko Batam dan BP Batam untuk mahasiswa PS TS untuk memperoleh pengalaman magang di industri sesuai dengan kebutuhan proyek baik itu transportasi, sumber daya air, geoteknik, manajemen konstruksi, dan struktur”.
Hal serupa juga disampaikan oleh Bapak Loius dari PT. Inenevo Indo Jaya terkait sinkronisasi dari mata kuliah di awal hingga akhir perkuliahan, ketahanan untuk menetap disuatu pekerjaan rendah, dasar-dasar teknik sipil agak kurang, kreativitas dosen dalam mengajar perlu ditingkatkan, pengenalan dengan industri.
Masukan juga diberikan oleh Bapak Daniel Hutapea, S.T dari Dinas Bina Marga dan SDA
terkait materi yang diberikan ke mahasiswa disarankan lebih komplek, seperti pada mata kuliah manajemen konstruksi dari perencanaan sampai ke pengawasan. Bapak Mikhael Seravio/PT. Gerbang Sukses Jaya menambahkan materi yang diberikan oleh dosen di PS Teknik Sipil UIB sudah cukup baik, hanya saja dibutuhkan motivasi dari mahasiswanya sendiri untuk belajar lebih giat dan sustain.