Program Sarjana Teknologi Informasi Universitas Internasional Batam (Prodi TI UIB) adalah salah satu penerima hibah oleh Kemendikbud yaitu Hibah Pembelajaran Daring Kolaboratif (PDK) tahun 2022. Dalam hibah PDK ini terdapat satu mitra dari universitas yaitu Prodi Teknik Informatika Universitas Karimun (UK) yang ikut berkolaborasi dalam pembelajaran daring di Semester Ganjil 2021/2022 dengan UIB.
Dalam Hibah PDK ini, Prodi TI UIB dan Prodi TI UK bersama-sama melakukan FGD dalam pengembangan dokumen kebijakan implementasi PDK, penyelarasan kurikulum, RPS, serta kalender akademik. Mata kuliah yang diikutkan dalam hibah PDK ini antara lain mata kuliah Jaringan Enterprise yang diampu oleh Bapak Haeruddin, S.Kom., MMSI dan Pemograman Berorientasi Objek yang diampu oleh Bapak Andik Yulianto, S.T., M.T.
Prodi TI UIB mengundang narasumber Dr. Cepi Riyana, M.Pd. untuk membantu Prodi TI UIB dalam pengembangan dokumen kebijakan implementasi PDK, yang mana luaran dari kegiatan tersebut adalah penyusunan MoA, SK Tim Pengembang PDK, serta Pedoman dan SOP Implementasi PDK yang berguna bagi pembelajaran daring kolaboratif di semester-semester selanjutnya.
Salah satu aktivitas yang dilaksanakan adalah Perancangan dan Pengembangan Pembelajaran Daring Kolaboratif, yang dibagi menjadi tiga rangkaian workshop. Workshop ini ini dilaksanakan secara hybrid dengan narasumber dan beberapa peserta hadir secara online dan dosen pengampu mata kuliah hadir secara offline di ruang Video Conference Gedung A Universitas Internasional Batam.
Workshop Pengembangan RPS Problem or Project Based Learning menghadirkan narasumber Bapak Hendawan Soebhakti, S.T., M.T. dari Politeknik Negeri Batam. Dalam kegiatan yang berlangsung selama dua pertemuan di tanggal 22 dan 25 Agustus 2022 ini terbagi menjadi dua pemaparan yaitu Materi Pengembangan RPS Problem or Project Based Learning di tanggal 22 Agustus 2022 dan pemaparan Ka. Prodi PS Teknologi Informasi UIB, Bapak Haeruddin, S.Kom., MMSI mengenai hasil dari RPS yang telah dibuat untuk dikurasi oleh narasumber workshop Bapak Hendawan Soebhakti, S.T., M.T.
Pak Hendawan memberikan pemaparan terkait perbedaan antara traditional learning dan problem/project-based learning (PBL), yang mana dalam tradisional learning dosen mengajarkan apa yang harus diketahui oleh mahasiswa, mahasiswa menghafalkan materi yang diberikan oleh dosen, dan dosen memberikan permasalahan untuk menunjukkan bagaimana cara menggunakan apa yang sudah diajarkan. Sedangkan dalam PBL, dosen menjelaskan permasalahan nyata yang akan diselesaikan, identifikasi apa yang perlu dipelajari, kemudian mahasiswa mempelajari dan menggunakan apa yang dipelajari untuk menyelesaikan permasalahan. Dalam PBL, yang terpenting adalah membangun skill mahasiswa melalui penyelesaian problem/proyek. Framework yang digunakan adalah CDIO (Conceive, Design, Implement, dan Operate) (sumber: CDIO.org). Dalam metode PBL, luaran yang dihasilkan berupa produk sebagai solusi dari permasalahan yang akan diselesaikan. Produk tersebut antara lain produk tulisan (laporan riset, editorial, blog), produk presentasi (pidato, debat, diskusi panel), produk media & teknologi (slideshow, desain grafis, audio dan video, website, program), produk yang dibangun (model, produk jadi, mesin, prototipe), dan produk perencanaan (proposal, rencana bisnis, blueprint, flow chart).
Selanjutnya pak Hendawan menjelaskan tentang teknis dalam pembelajaran PBL yang dimulai dengan menintegrasikan kurikulum yang sudah ada, yaitu dengan menitipkan technical skill dan soft skill yang dibutuhkan para mahasiswa ke dalam setiap mata kuliah yang akan diintegrasikan. Hasil dari integrasi kurikulum kemudian dituangkan dalam RPS yang lebih detail mulai dari student outcomes dan performance indicators, learning outcomes, perencanaan mingguan untuk 1 semester, serta rubrik penilaian mata kuliah.
Dalam pengimplementasiannya, perlu adanya cross assesment yang dilaksanakan per tahun (continuous improvement cycle) yang dapat diukur agar dapat menjadi peningkatan dalam pembelajaran oleh fakultas terkait.
.